Selasa, 24 September 2013

KIRAN

dimana Kiran?
dimana berkas sinar yang pernah aku tanam disudut taman itu?
apakah aku tersesat?
sehingganya semua mata tidak dapat melihat dan telinga ini hanya sayu mendengar

dimana Kiran?
dimana tetes embun yang pernah aku curahkan dari berkas daun sehabis kelam?
apa dia bersembunyi?
dia memang datang dari negri antah berantah
namun sudah kusimpan selendang terbangnya agar tidak dapat kembali ke khayangan

dimana Kiran?
aku pandangi sepotong bulan yang hampir tertutup kelam itu
namun angin membiaskan kabut begitu cepat
seolah masuk dalam kubangan hitam, bintang mengalah untuk menutup malam

oh...
dimana Kiran?
hingga fajar datang aku masih termanggu memandang cakrawala
hingga akhirnya sang surya beradu ke awan
aku benci matahari yang menghapus jejaknya
membuatku harus kembali ke sarang dan mengunci pintu rapat-rapat