Aku berlabuh di dermaga pulau kecil ini
Kulangkahkan kaki hanya untuk sebuah asa
Terik matahari selalu memberikan bayangan akan masa lalu
Namun aku selalu pandang kedepan
Kamu adalah berkas cahaya yang menyayat hatiku
Mengukir polos pada jantungku
Matahari yang senantiasa memberikan cahaya putih
Sejuk yang menyirami dengan embun
Detik jam terus memburuku
Aku tak pernah berhitung satu satu
Namun keputusan sudah dijatuhkan
Sisa waktu tak lama lagi
Duduk di bawah siraman sinar senja
Kau disampingku
Menatap mentari yang semakin ditelan samudera
Genggam tanganku basah
Titik hujan jatuh satu per satu
Kita tetap bertahan
Duduk hingga mega usai
Aku memelukmu
Aku harus pergi
Kapal yang sedari tadi menunggu telah bersiap angkat jangkar
Aku akan pergi
Merentas jalan yang telah aku goreskan
Ini adalah hujan pertama yang kita rasakan bersama
Cerita semusim
Antara aku, kamu dan hujan