Jumat, 03 Januari 2014

PUTRI (Permata yang Hilang)

Dia terkulai lesu
Setelah pergulatan yang panjang
Perdebatan yang menguras otot dan semua tenaga
Separuh pakaian yang dikenakan telah rombeng
Tangan kekar yang tak tahu dari mana datangnya kuat mencengkram

Gelas kaca yang berisi anggur merah itu masih berbekas kecupan gincun merah
Nanar dalam pandangan menyimpan dendam
Namun tenaga telah habis diterjang badai
Hanya sanggup mengelurkan permata penyesalan
Basah, limbung bercampur dalam satu jiwa

Bau penyesalan dan kegagahan menyatu berpadu
Nafas tinggal satu-satu, menikam nurani
Namun tak seorang pun membalas dengan kasih
Mereka semakin beringas dan menggebu
Dia pasrah, kalah tenaga

Semua ini telah direncanakan dengan matang
Berikut dengan naskah dan dialog
Tak sanggup lagi dia berangan
Kepalanya limbung
Gelap bersama Mimpi indahnya

Tidak ada komentar: