Hujan
turun hari itu
Bias
jendela basah oleh embun
Aku
mencium wangi rempah
Dari
panci di atas kompor
Hangat
jahe, merica dan pala bercinta
Uapnya
menyeruap keseluruh rumah
Hujan
masih turun dengan deras
Kau
seduh sup kedalam mangkuk
Sajikanlah
kehadapanku
Yang
duduk terpaku dimeja makan
Supmu
tak lagi sehangat saat diatas panci
Tak
sayur ataupun daging didalamnya
Hujan
masih saja tak kunjung reda
Kau
menatap jendela
Sama
seperti saat aku menanti sup hangatmu
Kemudian
kau membuka pintu
Mempersilahkan
seorang pria untuk masuk
Pria
tanpa nama dan rupa
Hujan masih brutal menghujam bumi
Begitupula
supmu yang telah meracuni tubuhku
Untuk
kedua kalinya
Kau
seduh sup kedalam mangkuk
Begitu
terkejutnya aku
Sup
itu kau berikan kepada pria itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar