Jumat, 31 Agustus 2012

Kuda Perang Bermata Api

Kuda-kuda yang berlarian melintasi serpihan api
Bulu-bulunya terbakar
Bau gosong semerbak sepanjang jalur berbatu

Kuda-kuda yang berlarian melintasi serpihan api
Otot-otot dan tulang besi
Membentuk segerombolan anak panah Ramayana

Hujan turun dibalik bukit
Lukisan membentuk kubangan air
Berhenti sejenak
Bermain air bak sekumpulan kerbau

Hujan turun dibalik bukit
Mengalir menderu membasuh rerumputan
Peta jalan terhapus debu
Tak tahu kemana jalan pulang

Perang sudah usai saat gong perdamaian diperdengarkan
Goresan pedang sudah mengering
Bercak darah telah menjadi lukisan mozaik kehidupan
Rindu akan kampung halaman

Aku mendengar seseorang memanggil namaku
Jelas suara yang dulu sering mengerang
Tak berubah sedari dulu
Matanya masih tetap memancarkan api kehidupan

Tidak ada komentar: