Siklus
Hidrologi
Oleh
Separdi
Haja, S.T (1291561050)
Master
Degree of Udayana University
Technical
and Water Resource Management
Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tejadinya,
pergerakan dan distribusi air di bumi, tentang sifat fisik, kimia air serta
reaksinya terhadap lingkungan dan hubungannya dengan kehidupan. Secara umum
dapat dikatakan bahwa Hidrologi adalah ilmu yang menyangkut masalah kuantitas
dan kualitas air di bumi (Martha, 1992:01).
Siklus hidrologi adalah siklus perputaran air pada bumi,
dimana air yang berada dimuka bumi kemudian naik ke awan dan turun kembali ke
bumi. Menurut Dr. Ir. Lily Montarcih Limantara, M.Sc. dalam buku Hidrologi
Praktis menjelaskan bahwa siklus hidrologi merupakan gerakan air ke udara,
kemudian jatuh kepermukaan bumi lagi sebagai hujan atau bentuk presipitasi yang
lain, dan akhirnya mengalir ke laut.
Hal-hal penting yang
berkaitan dengan siklus hidrologi adalah:
1. Dapat
berupa:
Siklus pendek, yaitu dari hujan, menuju
laut/danau/sungai, kemudian menuju laut lagi.
Siklus panjang. Yaitu dimulai dari air
dipermukaan bumi yang menguap, terjadilah awan, didesak angin, terjadi hujan,
terjadi limpasan (sebagian terinfiltrasi dan perkolasi), kembali ke laut lagi.
2. Terjadinya
tidak ada keseragaman waktu.
3. Intensitas
dan frekuensi bergantung pada geografi dan iklim.
4. Berbagai
bagian siklus sangat kompleks
Dari uraian diatas,
maka ada 4 proses dalam siklus hidrologi yaitu:
1. Presipitasi
2. Evaporasi
dan evapotranspirasi
3. Infiltrasi
4. Limpasan
permukaan dan air tanah
Siklus hidrologi secara
singkat dapat dilihat pada gambar berikut:
Awalnya
air permukaan pada cekungan-cekungan bumi yakni laut, danau, sungai, waduk, dan
genangan air serta air yang berada pada manusia dan hewan (sangat kecil) serta
tumbuhan mengalami penguapan. Penguapan-penguapan yang terjadi dibumi antara
lain: a). Evaporasi, yakni penguapan
dari permukaan tanah dan permukaan air ke udara. b). Evapotranspirasi, yakni penguapan dari tanaman. Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi keduannya adalah suhu air, suhu udara
(atmosfir), kelembaban, kecepatan angin, tekanan udara, sinar matahari dan
lain-lain yang saling berhubungan satu dengan yang lain.
Kemudian
air yang berasal dari penguapan berkumpul diawan. Akibat perbedaan suhu yang
mencolok pada awan, uap air tersebut mengalami kondensasi dan akhirnya jatuh
ketanah dalam berbagai materi seperti hujan, salju ataupun es. Proses ini
sering disebut sebagai Presipitasi.
Jumlah presipitasi dinyatakan dalam satuan (mm).
Setelah
air tersebut jatuh kembali ke permukaan bumi, maka ada beberapa proses yang
terjadi kembali. Air yang jatuh pada tanah menyebabkan masuknya air tersebut
kedalam tanah melalui pori-pori tanah. Semakin besar nilai pori tanah maka laju
penyerapannya akan semakin besar. Adapun hubungan lamanya hujan berbanding
terbalik dengan nilai laju penyerapan. Hal ini disebabkan oleh keadaan fisik
tanah yang semakin lama semakin jenuh air. Proses penyerapan air dari permukaan
ini disebut Infiltrasi.
Air
yang telah terinfiltrasi akan terus manuju pusat bumi hingga mencapai muka air
tanah. Proses sanjutan ini disebut dengan Perkolasi.
Air yang berada dalam tanah tidak hanya mengalami penyerapan menuju pusat bumi,
tetapi ada kalanya terjadi penyerapan kesamping atau dikenal dengan rembesan.
Laju air jika telah sampai pada bagian keras tanah, maka akan adanya aliran
muka air tanah. Aliran inilah yang menjaga kandungan air tanah dan tinggi
rendahnya muka air tanah.
Jika
tanah telah jenuh air dan atau rapat porinya terlalu kecil, maka air tersebut
tidak mengalami penyerapan tetapi akan dialirkan diatas permukaan tanah. Hal
ini sering dikenal dengan limpasan
permukaan air tanah. Limpasan yang terjadi juga dipengaruhi berbagai
faktor, antara lain kemiringan tanah, tata guna lahan, intensitas curah hujan,
durasi hujan, arah gerak curah hujan, kelembaban tanah dan kondisi-kondisi
meteorologi yang lain.
Air
yang yang bergerak pada tanah (infiltrasi, perkolasi, rembesan dan aliran
permukaan air tanah) dan limpasan pada akhirnya akan menuju tampungan-tampungan
air dipermukaan bumi. Air tersebut ditampung dan kemudian proses penguapan
terjadi kembali. Hal ini terjadi berulang-ulang dan membentuk sebuah siklus
air. Jumlah air pada bumi selalu konstans, oleh karena siklus hidrologi ini
jumlah air pada bumi sulit untuk diprediksi. Namun, proses-proses pada pada
siklus hidrologi ini dapat ditentukan. Hubungan antara aliran air kedalam dan
keluar disuatu daerah untuk suatu periode tertendu disebut water balance.
Siklus
hidrologi ini berguna pada kehidupan manusia antara lain untuk menentukan debit
aliran sungai, debit saluran drainase, tinggi muka air waduk, pengairan untuk
pertanian dan berbagai kegiatan pada kondisi meteorologi.
1 komentar:
hidrologi yg versi englishnya mana??
Posting Komentar